JOURNALISTONDUTY.COM, DURI – Malam Ramadhan yang semestinya diisi dengan kegiatan positif seolah tak berlaku bagi ratusan remaja yang berada di kelurahan Duri Timur, kecamatan Mandau, Senin malam (3/3).
Aksi tawuran berwujud perang batu berselimutkan sarung seolah menjadi tradisi baru. Seperti yang terjadi jelang pergantian malam, ratusan remaja tampak saling adu kuat hingga bikin suasana Senin malam berubah ricuh.
Tak hanya baku hantam, aksi malam itu semakin meluas hingga aksi kejar-kejaran tak terkendali. Pekikan histeris emak-emak pun saling bersahutan melihat aksi menantang maut itu.
Seakan tak mau tahu, sejumlah warga yang turun melerai pun tak kuasa menahan jiwa muda ratusan remaja yang telah terbakar emosi.
Beruntung, datangnya petugas Kepolisian spontan membubarkan aksi tawuran yang terkonsentrasi disepanjang jalan Baiturrahman, tak jauh dari kantor kelurahan Duri Timur.
“Ini sudah kedua kalinya terjadi. Sebelumnya juga terjadi di waktu yang sama. Kami coba lerai, tapi tak didengar. Bahkan semakin brutal,” ujar Hendra, salah seorang warga setempat.
Kanit Reskrim Polsek Mandau, Iptu Irsanuddin Harahap saat dihubungi mengaku telah menerjunkan sejumlah personilnya kelapangan. “Terimakasih infonya, anggota sudah meluncur ke lokasi,” ujarnya singkat.
Menurut keterangan Bhabinkamtibmas kelurahan Duri Timur, Aipda Seno Prawiro, pelaku tawuran bukanlah dari remaja di kelurahan yang dinaunginya, melainkan tamu dari luar kelurahan Duri Timur.
“Yang perang sarung ini bukan anak-anak kita, ternyata dari luar. Ini kami masih melacak penyebab terjadinya perang sarung ini. Mudah mudahan cepat selesai,” ucap Seno.
Meski belum diketahui penyebab tawuran ratusan remaja itu, namun hingga berita ini diturunkan, Bhabinkamtibmas kelurahan Duri Timur dibantu sejumlah personil Kepolisian masih tampak berjaga dilokasi tawuran. (Bres)
FOLLOW THE Journalist On Duty AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Journalist On Duty on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram